“Secara emosional dan passion para employee GO-JEK untuk bekerja bagi Negeri ini sangat luar biasa”

Kemerdekaan Indonesia selalu identik dengan rasa Nasionalisme. Banyak yang menganggap bahwa Nasionalisme lahir dari seberapa lama kita tinggal di Indonesia. Namun, tak sedikit juga yang berpendapat bahwa apapun bangsanya selama ia berkarya dan mencintai Indonesia, itu sudah cukup.

Sebagai seorang lulusan luar Negeri, Harvard University, banyak yang heran mengapa Nadiem mau kembali dan melakukan sesuatu untuk Indonesia? Padahal, kesempatan untuk bekerja di luar sangat menggiurkan.

Ternyata, bagi Nadiem Indonesia adalah rumah. Dan karena di rumahnya (Indonesia) masih ada segudang masalah, hal ini justru yang jadi daya pikat Nadiem untuk mensolve problem khususnya dengan teknologi.

Pertengahan tahun 2016 ini, GO-JEK baru saja mendapatkan pendanaan yang juga menjadikannya sebagai unicorn pertama di Indonesia. Bagi Nadiem, kesempatan fundraising yang didapatkan saat ini merupakan salah satu momen “Kemerdekaan” GO-JEK!

Kemerdekaan dalam arti kesempatan GO-JEK untuk bebas berkarya dan bebas berinovasi bagi bangsa Indonesia. Sehingga, GO-JEK bisa memberikan dampak sosial yang lebih besar lagi untuk Negara kita tercinta!

Dan berbicara tentang karya, apa sih inspirasi terbesar Nadiem dalam hal berkarya?

“Kalau buat saya, Inspirasi terbesar saya adalah tim. Employee GO-JEK, para management GO-JEK, mereka siang malam dan weekend terus termotivasi untuk memajukan Negara ini. Secara emosional dan passion bekerja untuk Negeri ini sangat luar biasa” - Nadiem Makarim.

Sesuai dengan Tema Kemerdekaan ke-71: Indonesia Kerja Nyata! GO-JEK juga berhasil menunjukan kontribusi dan kerja nyatanya untuk Indonesia!

For those who want to know more about the interview, click this video below!