Home/
Blog/
gohr/
Pelajaran Dari 6 Tahun Perjalanan GO-JEK
Hi GO-TROOPS! Selamat Hari Sumpah Pemuda!
Masih dalam rangka bulan Oktober dimana bulan Ulang Tahun GO-JEK, edisi kali ini kita akan membahas seperti apa perjalanan GO-JEK dari awal berdiri sampai hari ini. Jangan lupa juga, simak persembahan dari para GO-TROOPS dalam sebuah video memperingati Hari Sumpah Pemuda.
Let’s Check It Out!
Menjadi besar seperti sekarang ini bukanlah sesuatu yang mudah di dapat oleh sebuah perusahaan seperti GO-JEK. Sekarang, mungkin hampir semua orang tahu GO-JEK. Tapi bagaimana dengan 6 tahun yang lalu? Jangankan untuk mendapatkan penumpang, untuk mencari 20 driver saja, jaman dulu dibutuhkan waktu hampir dua minggu.
Setelah mewawancara salah satu co-founder dan orang-orang yang sudah ada di GO-JEK sejak awal, ini dia pelajaran yang bisa kita ambil.
Don’t Go Cheap On Tech
“If you were try to scale and you will reach a certain numbers, you will have a bit crash system on tech. So don’t go cheap on Tech” – Mikey Moran. So, karena kita adalah perusahaan tech Start Up, sudah sewajarnya kita membayar mahal untuk sebuah teknologi. Agar bisa lebih banyak lagi dampak yang kita berikan.
Giving Social Impact
Mengutip kata Nadiem, "Di GO-JEK itu kita bukan cuma menghidupi diri sendiri tapi menghidupi ratusan ribu keluarga di luar sana". Pernah gak sih kalian membayangkan kalau satu hari Apps kita down? Ada berapa banyak driver yang tidak bisa membawa uang pulang ke rumah? Sementara, mungkin diantaranya ada driver yang berniat membelikan susu untuk anaknya atau membayarkan uang SPP anaknya. Oleh karena itu, semangat untuk terus memberikan dampak sosial jadi pelajaran yang sangat berarti dan selalu harus dipelajari oleh kita semua.
Don’t Be Afraid To Take A Risk
Masih sama oleh yang disampaikan Mikey, salah satu co-founder GO-JEK, bahwa pelajaran dan kesuksesan GO-JEK saat ini adalah hasil dari banyak formulasi. Tapi kunci utamanya adalah, Jangan pernah takut untuk mengambil keputusan. Karena, seperti values yang kita ketahui, bahwa orang-orang di GO-JEK harus fast and fearless. Tidak sekedar berani menerima resikonya, tapi harus mengambil keputusan tersebut dengan cepat.
Modal Nekat
Berbeda dengan yang lain, Menurut Sam, VP Dynamic Culture GO-JEK, modal utama dalam membangun GO-JEK adalah Nekat. Dulu, siapa yang sangka kalau perusahaan ojek bisa sebesar ini. Sebelum sampai ke-6 tahun ini, banyak orang yang mengklaim punya ide serupa untuk memberikan solusi untuk para Ojek. Tapi, siapa yang berhasil melakukan dan menjalankan ide tersebut? Hanya mereka yang punya jiwaNekat.
Bekerja Dengan Hati
"You can only feel it" - Sam Diah, VP Dynamic Culture. Orang-orang di GO-JEK itu bukan cuma orang-orang yang ngejar jabatan atau gaji, tapi punya niat tulus untuk membantu orang lain. Dan dimana kita tahu caranya bekerja dengan hati? Hanya kita yang bisa merasakan.
Gimana GO-TROOPS? Setujukah kalian dengan pelajaran-pelajaran tersebut? Untuk yang punya pengalaman dan pelajaran menarik selama berkarya di GO-JEK, share with us, ya!
Semoga dengan cerita mengenai GO-JEK dan dengan Semangat Sumpah Pemuda hari ini, kita bisa semakin memberikan dampak yang lebih besar lagi untuk Indonesia.