“Produk yang baik adalah produk yang tidak hanya mampu memberikan manfaat secara fungsi, tapi juga memberikan pengalaman (experience) terhadap pengguna. Dengan demikian, pengguna akan memiliki keterikatan emosi dengan produk dan cenderung menggunakan produk tersebut secara terus menerus”
Perkembangan perusahaan teknologi terutama produk mobile app di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia sangatlah menggembirakan. Seiring hal tersebut, persaingan dalam mengambil hati konsumen pun tidak dapat dipisahkan.
Salah satu elemen penting dalam pembuatan sebuah produk mobile app adalah UI (user interface) dan UX (user experience). Kebanyakan para konsumen tidak peduli akan segala macam proses yang terjadi di balik layar ponsel mereka, yang mereka pedulikan hanyalah apa yang dapat mereka lihat, alami, dan rasakan. Di situlah desainer UI/UX berperan.
GO-JEK sebagai salah satu perusahaan teknologi paling berkembang di Indonesia pun sangat menyadari peran UI/UX tersebut. GO-JEK memiliki departemen Tech and Infrastrucutre yang didalamnya tidak hanya berisi Developer namun juga Designer untuk bersama-sama berkolaborasi menciptakan suatu produk yang tidak hanya bermanfaat namun juga dapat mengambil hati masyarakat melalui kemudahan penggunaanya.
Namun sebagai platform yang kini sudah bisa memenuhi hampir semua kebutuhan konsumen, divisi UI/UX GO-JEK memiliki tantangan yang cukup besar dalam mengatur ritme kerja yang dinamis. Khususnya karena dikarenakan oleh jumlah fitur yang makin beragam.
GO-JEK yang semula hanya melayani bidang transportasi kini juga merambah dunia logistik, delivery hingga lifestyle. Dikarenakan semakin beragamnya fitur ini pula, GO-JEK sempat mengalami proses re-design agar dapat menghasilkan semua fungsi tersebut di dalam satu genggaman. Selain itu pula, salah satu tantangan besar bagi tim UI/UX GO-JEK adalah jenis pengguna yang cukup beragam.
Aplikasi GO-JEK sendiri secara garis besar terdiri dari dua kubu pengguna, yaitu konsumen dan driver. Untuk konsumen yang rata-rata didominasi oleh kalangan menengah ke atas, proses desain mungkin tidak terlalu bermasalah dikarenakan karakteristik mereka yang kehidupannya sudah terlalu dekat dengan teknologi. Tantangan muncul ketika melakukan design antarmuka untuk driver, dimana sebagian besar dari mereka masih belum familiar dengan penggunaan smartphone. Di sini, para Designer harus dapat menampilkan segala fitur yang dimiliki GO-JEK sesederhana mungkin sehingga dapat dipahami dengan mudah bahkan oleh pengguna yang baru pertama kali mengenal teknologi.
Tim UI/UX GO-JEK percaya bahwa produk yang baik adalah produk yang tidak hanya mampu memberikan manfaat secara fungsi, tapi juga memberikan pengalaman (experience) terhadap pengguna. Dengan demikian pengguna akan memiliki keterikatan emosi dengan produk dan cenderung menggunakan produk tersebut secara terus menerus. Karena jika menyangkut mengenai konsumen dan produk, yang paling utama adalah membuat konsumen mengerti cara penggunaan.
Because if they can’t use it, they won’t.
Contributor: Ninda Frisky
Editor: Seto Lareno