Martabak adalah salah satu dari sekian kuliner populer sepanjang masa. Untuk mendapatkannya sangat mudah, penjual martabak banyak dijumpai di sepanjang jalan ketika malam hari.
GoFood dan Asian Food Network (AFN) kali ini mengajak Gofoodies ke daerah Pecenongan untuk berkenalan dengan martabak yang sudah berdiri sejak tahun 1970-an yaitu Martabak Pecenongan 65A. Di tahun tersebut penjual martabak masih jarang, berbeda sekali seperti sekarang. Bisa dibilang Martabak Pecenongan 65A adalah satu diantara pelopor penjual martabak saat itu.
Pelanggannya pun kebanyakan dari kalangan orang tua. Tapi seiring berjalan waktu di tahun 2010 anaknya mengambil alih. Agar lebih menarik dan dilirik anak muda ia membuat variasi berbeda dari martabak pada umumnya. Toblerone, Ovomaltine, dan Nutella mulai diperkenalkan ke dalam varian toping martabaknya. Rasa adonannya pun bermacam-macam ada yang original, pandan, red velvet, taro, dan kopi.
Awalnya orang tua menolak dengan ‘revolusi’ varian toping kekinian karena menurutnya membuat rasa martabak menjadi tidak relevan. Tapi respon berkata lain, para pelanggan sangat tertarik, banyak yang datang dan menjadi viral. Tentu saja hal ini tidak terlepas dari kekuatan media sosial.
Simak kisah Martabak Pecenongan 65A bersama Asian Food Network (AFN) berikut ini: