JAKARTA, 24 Februari 2020 - Guna mendorong pertumbuhan para pengusaha dan startup food & beverage (F&B) serta ekosistem kuliner di Indonesia, Gojek melalui GoFood, bersama Digitaraya dan para pakar di industri kuliner Chef Arnold Poernomo serta Edward Tirtanata - CEO & Co-Founder Kopi Kenangan, mendirikan Digitarasa, sebuah akselerator bisnis kuliner. Melalui program akselerasi Digitarasa, para pengusaha kuliner bisa mendapatkan akses pada pengembangan bisnis komprehensif dari mentor-mentor kelas dunia hingga akses ke permodalan.
Chief Food Officer Gojek Group, Catherine Hindra Sutjahyo mengatakan, “Selama 5 tahun menjadi growth partner para mitra UMKM kuliner, kami memahami tantangan yang dihadapi para merchant untuk mengembangkan usaha termasuk dalam hal manajemen bisnis, pemasaran, dan permodalan. Dengan inovasi teknologi berkelanjutan, kami mampu menjembatani kebutuhan para mitra merchant dari hulu ke hilir. GoFood telah berkembang lebih dari sekadar layanan pesan-antar makanan, peranan kami merambah menjadi enabler yang terus mendukung para pengusaha kuliner agar berdaya saing tinggi di industri. Setelah sukses dengan Gojek Xcelerate, kali ini kami kembali berkolaborasi melalui Digitarasa untuk membantu percepatan pertumbuhan bisnis para startup kuliner lokal.”
Managing Director Digitaraya, Nicole Yap mengatakan, “Kami melihat potensi yang cukup besar di bidang industri kuliner. Data Badan Ekonomi Kreatif dan Badan Pusat Statistik menunjukkan kontribusi sektor kuliner terhadap unit usaha ekonomi kreatif telah mencapai 41,69%1, tertinggi diantara 15 subsektor lainnya. Dari sisi perusahaan modal ventura, mereka juga semakin melirik potensi sektor industri ini, termasuk juga bisnis F&B tradisional yang memiliki potensi tinggi untuk berkembang. Hal ini yang menginspirasi kami untuk mengembangkan wadah pengembangan bisnis dimana para pelaku bisnis kuliner bisa mendapatkan insight langsung dari para partner yang telah sukses mengembangkan sektor industri kuliner lewat berbagai inovasi teknologi.”
Berbeda dari perusahaan akselerator bisnis lainnya, Digitarasa dirancang untuk mengembangkan kurikulum pembelajaran bisnis kuliner yang end-to-end. Peserta akan belajar mengenai banyak hal terkait pengembangan bisnis F&B seperti manajemen operasional, branding & marketing, pengembangan produk, riset pasar dan lainnya. Selain mentoring, seluruh peserta juga mendapat kesempatan untuk networking dengan berbagai pemain besar di industri F&B. Inisiatif ini sejalan dengan komitmen pemerintah di sektor wisata gastronomi yang ditargetkan akan berkontribusi sebesar 60% pada produk domestik bruto (PDB) di tahun 2030.
Sebagai seorang chef profesional, restauranter, sekaligus CEO Digitarasa,Arnold Poernomo memahami seluk beluk dunia kuliner dan tantangan bagi para pengusaha F&B lokal. “Indonesia memiliki keragaman dan kekayaan budaya dengan citarasa yang berlimpah, karena itu potensi citarasa kuliner Indonesia untuk bersaing dengan kuliner asing sangat besar. Dengan bimbingan dan pembinaan Digitarasa, kami percaya akan banyak bisnis F&B lokal berkualitas yang dapat berkembang dan bersaing secara nasional dan internasional”, imbuh Arnold.
Di batch pertama, Digitarasa mencari sebanyak-banyaknya pengusaha kuliner terbaik dari seluruh Indonesia. Mereka yang lolos seleksi awal, sesi wawancara dalam format speed dating, dan tahap wawancara akhir dengan dewan panel, berhak mengikuti bootcamp di Jakarta dan belajar langsung dari mentor-mentor kelas dunia. Tahun ini, Digitarasa akan menjalankan 4 (empat) batch dengan rangkaian program serupa dengan menargetkan sebanyak-banyaknya peserta startup kuliner lokal terpilih. Nantinya, puluhan startup kuliner terbaik akan mendapatkan akses ke permodalan usaha dan bergabung secara eksklusif di ekosistem Gojek. Digitarasa akan mengunjungi Medan, Surabaya dan Makassar untuk memperkenalkan program ini kepada para pelaku bisnis kuliner dan membuka kesempatan bagi puluhan startup terpilih di masing-masing kota, untuk mengikuti seleksi langsung dalam format speed dating.
Hadir pula di kesempatan yang sama, CEO & Co-Founder Kopi Kenangan, Edward Tirtanata menceritakan pengalamannya selama mengembangkan bisnis, “Lima tahun berkecimpung di industri kuliner Indonesia, saya menyadari pemanfaatan teknologi dapat terus dioptimalkan dalam mengembangkan bisnis, terutama dalam meningkatkan pelayanan dan pengalaman pelanggan. Inovasi dan networking juga menjadi salah satu hal esensial dalam memastikan keberlanjutan bisnis kuliner. Saya berharap dapat berbagi pengalaman dan pemahaman ini kepada calon peserta nantinya.”
Program Digitarasa dibuka bagi pelaku bisnis kuliner dengan produk siap jual untuk dipasarkan ke masyarakat, dengan usaha yang dibangun dan dimiliki sendiri (bukan franchise). Pelaku bisnis kuliner bisa mendaftar secara online lewat link registrasi yang ada di website www.digitarasa.id atau akun Instagram @digitarasa_id. Pendaftaran ini akan dibuka sampai dengan 6 Maret 2020.
[1]Survei Khusus Ekonomi Kreatif (SKEK) 2016